SELAMATKAN GENERASI PENERUS DARI
PARA PERUSAK
Saudaraku kaum muslimin yang disayangi Allah. Pertarungan antara kebenaran dan kebatilan,
akan senantiasa berlangsung sampai hari kiamat.
Orang-rang muslim dan orang-orang mukmin yang berada di satu pihak,
selalu bersemangat, sabar, istiqomah dan sungguh-sungguh dalam mendakwahkan dan
mempertahankan kebenaran itu, dengan selalu beramar ma’ruf nahi munkar,
meskipun orang-orang kafir beserta sekutu-sekutunya selalu membenci.
Orang-orang kafir, yang bersekutu dengan orang-orang musyrik dan orang-orang
munafik, akan berada di pihak lainnya untuk memusuhi orang-orang mukmin dengan
segala upayanya. Orang-orang kafir dan sekutunya ini, akan selalu berusaha
untuk menghalangi dan menghancurkan kebenan itu, dengan mulut-mulut mereka dan
pemikiran-pemikiran mereka untuk memfitnah orang-orang mukmin dan ajaran Islam. Oleh karena itu, Allah telah memberikan
panduan hidup kaum muslimin, yang salah satunya tercantum dalam firman Allah
berikut ini;
6. Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. 7. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu
mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi blasan menurut
apa yang kamu kerjakan. 8. Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa
(taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan
orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami,
sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu." 9.
Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali.
(At Tahrim (66):6-9)
Saudaraku kaum muslimin yang disayangi Allah. Ayat 6 surat At Tahrim di atas,
mengisyaratkan bahwa, tanggung jawab terhadap pertumbuhan generasi penerus saat
ini, merupakan tanggung jawab dan tantangan yang sangat besar bagi orang tua,
para ulama dan juga tokoh masyarakat. Meskipun
hal itu sebenarnya adalah merupakan amanah melekat bagi setiap orang tua, dan
setiap orang akan dimintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah tentang
amanah ini.
Kita sekarang berada di era yang penuh dengan
beragam cobaan, ujian dan keburukan yang bertebaran, sehingga karena saking
banyaknya cobaan dan ujian itu, seakan-akan cobaan berikutnya membuat ujian
sebelumnya terasa lebih ringan. Ini merupakan salah satu bukti kebenaran dari
sabda Nabi saw yang artinya;
“Sesungguhnya
umat kalian ini dijadikan keselamatannya di permulaannya, sedangkan masa
akhirnya akan tertimpa musibah dan hal-hal
yang kalian ingkari. Dan cobaan akan berdatangan sehingga sebagian dari cobaan
tersebut menjadikan cobaan yang lain terasa ringan. Saat cobaan terjadi, seorang mukmin akan
mengatakan “Inilah masa kebinasaanku”, kemudian cobaan itu berlalu, lalu datang
lagi cobaan yang lain. Seorang mengatakan “Ini masa kebinasaanku”. Maka barangsiapa yang suka diselamatkan dari
api neraka dan dimasukkan ke dalam surge, hendaklah saat kematian mendatanginya
dia dalam keadaan beriman kepada Allah SWT dan beriman kepada hari akhir”. (HR.Muslim no.1844,
dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a)
Pada
zaman ini, tipu daya dan makar orang-orang kafir banyak dilakukan bekerjasama dengan
kelompok-kelompok orang-orang munafik. Fitnah dan tipu daya mereka semakin
meningkat dan seakin canggih. Mereka mnyusup ke jantung-jantung pertahanan kaum
muslimin melalui Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM-LSM yang mereka
biayai. Sebut saja salah satunya, yaitu
LSM yang menamakan dirinya Jaringan Islam Liberal. Bahkan tipu daya dan makar
itu bisa memasuki rumah-rumah kaum muslimin dengan mudahnya. Orang-orang kafir
dan orang-orang munafik ini, ingin mengikis agama kaum muslimin, menggoyahkan
keimanan mereka, merusak dan menghancurkan perilaku mereka, menebarkan
keburukan dan perbuatan hina di tengah-tengah kaum muslimin, serta ingin mengadu
domba dan mengeluarkan mereka dari penjagaan Dienul Islam. Semoga Allah SWT. selalu menggagalkan niat busuk
dan makar jahat mereka para kafirin dan munafikin ini.
Saudaraku
kaum muslim yang disayangi Allah. Pada
zaman dahulu, orang-orang kafir tidak leluasa menyusupkan racun-racun mereka ke
pemikiran-pemikiran para pemuda muslim. Mereka bahkan tidak mampu menampakkan
kakafiran mereka, penyelewengan mereka, perbuatan tak senonoh mereka secara
terang-tarangan. Kini… pemikiran mereka dan hal-hal buruk yang mereka miliki
disebarkan dan diterbangkan secara bebas seperti angin sepoi-sepoi yang terus
melenakan. Hembusannya semakin kencang yang dapat membinasakan, dan membawa api
kehancuran yang dapat membakar sendi-sendi nilai-nilai luhur budaya bangsa ini
dan menghancurkan dasar-dasar ajaran agama.
Nilai-nilai moral yang terpuji dan akhlaq luhur ajaran agama Islam semakin
diabaikan, perilaku terpuji tercerabut dan keyakinan yang kokoh semakin
meluntur.
Melalui
orasi-orasi, komentar-komentar, diskusi-diskusi dan perdebatan-perdebatan yang
mengekspos keburukan yang seolah-olah melekat pada diri kaum muslimin, disiarkan
melalui internet dan chanel-chanel televisi secara langsung maupun diputar
berulang-ulang. Orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang berkolaborasi
(bekerjasama dan saling membantu) menyuntikkan pemikiran-pemikiran dan budaya kuffur
mereka, kepada para pemuda muslim dan kaum muslimin pada umumnya, dengan
membawa racun-racun dan keburukan yang kurang disadari.
Mereka
menyebarkan perilaku hina, hiburan tidak senonoh (pornografi) dengan alasan
pengembangan seni dan budaya, expresi akhlak yang buruk dan membela kemunkaran
dan kesesatan, melalui siaran-siaran televisi dan berita-berita di koran.
Semua ini, memiliki tujuan terselubung
mereka, yang dalam jangka panjang akan membuat jiwa para pemuda-pemudi generasi
penerus bangsa kita, menjadi opportunistis, malas, hanya ingin
bersenang-senang, suka bermesraan di alam terbuka secara bebas, menenggak
minuman haram dalam acara-acara hura-hura dan perilaku buruk lainnya. Bahkan
secara perlahan semua itu mereka maksudkan untuk melemahkan aqidah dan
keyakinan agama para generasi muda bangsa ini agar menjadi rusak, berperilaku
menyimpang dan cenderung kepada kesesatan dan akhlaq yang buruk. Yang penting
berbeda dengan yang lain dan berperilaku yang aneh-aneh (exentrik) agar semakin
menjadi terkenal.
Kaum muslimin yang disayangi Allah. Ironisnya, meskipun bahayanya sudah sangat
jelas dan semakin terbukti sangat merusak masa depan bangsa ini, kenyataannya
masih sangat banyak pemuda-pemudi kaum muslimin yang meniru dan mengikuti
budaya mereka, bahkan terkadang orang tuanya ikut bangga jika anak-anaknya
berperilaku aneh yang menyebabkan anaknya menjadi terkenal layaknya para
selebritis. Sedangkan lembaga dan aparat Negara yang seharusnya
bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan dan pengawasan, terkadang juga
ikut serta mnyuburkan terjadinya budaya-budaya buruk kaum kafir dan para
munafikin ini.
Allah
telah berfirman dalam surat al Qalam (68) : 8-9, yang artinya; “maka
janganlah kalian ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Mereka
ingin supaya kalian bersikap lunak kepada mereka dan mereka bersikap lunak
(pula kepada kalian)”. (QS.68:8-9)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman yang
artinya; 109. Sebahagian besar ahli kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata
bagi mereka
kebenaran.
Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS.2:109)
Demikianlah pemberitahuan Allah yang begitu
jelas kepada kita semua, terutama kepada kaum muslimin. Lalu, mengapa kita selalu menyepelekannya,
atau kurang memperhatikannya? Bahkan sebagian kaum muslimin lebih mempercayai
ucapan-ucapan propaganda kaum kafir dan para munafikin ini, dari pada
nasehat-nasehat Allah yang dibacakan atau diedarkan kepada mereka oleh para
ulama atau para dai yang selalu istiqomah dalam kebenaran dan zuhud di jalan
Allah SWT.
Kaum muslimin yang disayangi Allah. Orang yang mau dan mampu memperhatikan dampak
buruk yang menimpa para pemuda muslim akibat dari tayangan-tayangan tele visi yang
disajikan oleh orang-orang kafir dan orang-orang munafik maupun internet, pasti
akan mereka dapati dampak buruk yang sangat banyak terhadap akidah, akhlak dan
perilaku sosial kemasyarakatan, yang pada akhirnya mempengaruhi kejiwaan dan
keseimbangan moral generasi penerus bangsa ini.
Berita-berita yang dibesar-besarkan tentang
kekerasan, tentang pembunuhan, tentang premanisme, fanatisme kelompok,
pergolakan, permusuhan dan pemberontakan, terus menerus dijejalkan. Tayangan
hiburan seronok, campur baur antara laki-laki dan perempun, bermesraan dan
berpelukan atas alasan persahabatan dan keakraban sesama artis dan lain-lain.
Hal itu merupakan bentuk perusakan nilai-nilai moral, etika dan ajaran agama
secara halus dan tanpa pernah disadari. Inilah yang menyebabkan generasi bangsa
ini akan rusak secara perlahan, menjadi generasi yang materialistis, tidak suka
berjuang, selalu ingin hidup enak dengan cepat, dan murtad dari ajaran agamanya
tanpa disadarinya.
Semua
keburukan yang disebar luaskan melalui internet, tele visi, dan koran-koran itu
menyebabkan semakin menipisnya keyakinan terhadap ajaran agamanya, menimbulkan
keragu-raguan dalam kehidupan, maunya hidup bersenang-senang, tidak takut
kepada Allah dan ancaman azab atau siksaan-Nya yang sangat dahsyat. Kaum muslimin menjadi luntur keyakinannya
terhadap ajaran Islam, jauh dari rasa cintanya kepada Allah, hilangnya rasa
saling mencintai terhadap sesama muslim, lebih meng-idola-kan para pelaku
keburukan dan tokoh-tokoh yang menyimpang dan menjajakan ideology kebebasan,
bahkan lebih cenderung mengikuti budaya-budaya orang kafir dan orang musyrik
dari pada akhlak-akhlak Islam yang jelas dan berbeda jatidirinya.
Wahai
kaum muslimin yang disayangi Allah. Renungkanlah pernyataan Allah SWT. dalam
surat ath Thariq (86): 15-17 berikut ini:
“15. Sesungguhnya orang
kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. 16. Dan
Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. 17. Karena itu beri tangguhlah orang-orang
kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka
itu barang sebentar”.
Dari pemberitahuan Allah dalam ayat-ayat di
atas, dan juga kenyataan yang terjadi dan segala infiltrasi keburukan yang
disebar luaskan melalui internet, tele visi, koran-koran, majalah dan
lain-lain, menunjukkan secara jelas bahwa orang-orang kafir dan kaum munafik
tidak pernah berhenti berusaha untuk merusak akhlak dan keyakinan
generasi-generasi penerus bangsa ini, agar bangsa ini terus terjajah oleh
bangsa asing yang agama dan ideologinya sama dengan para kafirin dan munafikin.
Sesungguhnya
Allah telah memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, untuk
tidak condong kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik serta terjebak
kepada tipu daya mereka yang lembut dan halus. Bahkan Allah juga menunjukkan
jalan keselamatan yang harus dipegang teguh dan diyakini dengan keimanan yang
mantab, yaitu berpegang teguh kepada tali agama Allah (Islam) yang bersumber
dari Al Qur’an dan Sunnah-sunnah rasul-Nya yang memiliki keteladanan yang
mulia, dengan kesungguhan dan kesabaran mentaati ketetapan yang ada didalamnya
sampai ajal dari Allah menjemputnya.
102.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan
beragama Islam. 103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk. 104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. 105. Dan janganlah kamu
menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat, 106. Pada hari yang di
waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.
Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan):
"Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? karena itu rasakanlah azab
disebabkan kekafiranmu itu".
(Ali Imran (3):102-106)
Demikianlah
uraian ini kami sampaikan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, dapat
meningkatkan dan memperkokoh kekuatan iman dan taqwa kita bersama, serta
menjadi spirit motivasi kita untuk semakin meningkatkan kualitas amal ibadah
kita kepada Allah SWT semata. Dan juga, semoga Allah selalu membimbing kita ke
jalan yang benar dan diridhoi-Nya, serta melindungi kita dari segala tipu daya
syetan dan bala tentaranya Amin.
سُبْحَانَكَ
الَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ
وَاَتُوبُ اِلَيْكَ
Maha
Suci Engkau Ya Tuhan kami, dan segala puji hanya milikMu, aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepadaMu dan aku bertaubat
kepadaMu.
RRI
Bogor 93.75 FM, - Jum’at, 14 Rabiul Akhir 1433H (8 Maret 2012)
H.Willyuddin
A.R.Dhani,
Ketua Komisi
“Penelitian, Pengkajian & Pengawasan Aliran Sesat dan Aliran Sempalan” MUI
– Kota Bogor.
Telp. 0251.966.9655, 0818.0802.0675, 0856.9519.0165. Email: abuhanifah_07@yahoo.com ---
www. forum
kajian abuhanifah.blogspot.com
Buku-buku karya tulis yang telah terbit:
“Kumpulan
Materi Praktis Khutbah Kontemporer”, Abu Hanifah Publishing, Agustus 2006.
“Akhirat
Selamat, Dunia Terhormat”, Abu Hanifah Publishing, Pebruari 2007.
“Bahaya..!!
Tradisi Kemusyrikan Di Sekitar Kita”, Abu hanifah Publishing, Cet-2, April 2007.
“Don’t
Wait, Jangan Menunggu Maka Allah akan Mengejarmu”, Abu Hanifah Publishing, Juli 2007
“Bahaya…!
Indonesia Menuju Keruntuhan”, Abu Hanifah publishing, September 2007.
“Hikmah
& Keajaiban Doa-doa Nabi Ibrahim”, Abu Hanifah Publishing, Januari 2008.
“Kiat
Menghindari Ibadah Yang Tertolak”, Abu Hanifah Publishing, Pebruari 2008.
“Pedoman
Doa-doa dan Dzikir Manasik Haji” Pustaka Arrahman, Nopember 2011.
Judul yang Insya Allah menyusul:
“17
Jalan Menuju Surga Allah”
“Meretas
Gerbang Kebangkitan Umat”
“Wanita
Antara Surga dan Neraka”